Umroh Berapa Hari ? Simak Serba Serbi dan Cara Daftarnya Disini!!!

Setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz di Makkah, para jamaah umroh akan langsung diarahkan menuju hotel untuk proses check-in dan sedikit istirahat. Setelah merasa cukup pulih dari perjalanan, jamaah akan memulai serangkaian ibadah umroh mereka. 

Langkah pertama adalah mengambil miqat, dilanjut melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah. Tawaf ini akan dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad, atau Batu Hitam, yang merupakan salah satu elemen penting dalam ritual ini. Setelah menyelesaikan tujuh putaran tawaf, jamaah akan melanjutkan dengan ritual sa’i, yaitu berlari kecil atau berjalan cepat antara dua bukit, Shafa dan Marwah, sebanyak tujuh kali. 

Sebagai penutup dari rangkaian ibadah umroh hari ini, jamaah akan melaksanakan Tahallul, yang berarti memotong sedikit rambut sebagai simbol dari penyelesaian tahapan umroh ini.

Hari kedua jamaah umroh diawali dengan berkumpul di Masjidil Haram, tempat suci yang menjadi fokus ibadah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di sini, mereka akan melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah untuk memulai hari dengan penuh keberkahan. 

Setelah menyelesaikan shalat, jamaah akan melakukan ziarah mengelilingi area Ka’bah, untuk merenung dan berdoa sambil menikmati atmosfer sakral dari tempat ini. Selesai berziarah, mereka akan kembali ke hotel untuk menikmati sarapan dan istirahat sebentar, memulihkan energi untuk agenda berikutnya.

Saat matahari sudah naik lebih tinggi, jamaah akan melanjutkan perjalanan mereka ke dua bukit bersejarah di Makkah, yaitu Jabal Rahma dan Jabal Nur. Kedua tempat ini memiliki sejarah yang sangat besar dalam tradisi Islam, menjadikannya tujuan yang sangat berarti untuk dikunjungi dalam perjalanan umroh ini.

Jamaah umroh memulai hari ketiganya dengan mengunjungi kembali Masjidil Haram, tempat yang penting bagi Islam, untuk melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah. 

Pada hari keempat perjalanan umroh, jamaah akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Kota Madinah, sebuah lokasi yang sangat penting dalam sejarah dan spiritualitas Islam. Setelah mereka tiba di kota ini, langkah pertama yang akan diambil adalah melakukan check-in di hotel yang telah disediakan, tempat mereka akan beristirahat dan menghabiskan malam.

Mengingat waktu telah memasuki siang hari, jamaah akan segera menuju Masjid Nabawi untuk melaksanakan shalat Dzuhur. Masjid ini tidak hanya indah dari segi arsitekturnya tetapi juga memiliki kepentingan sejarah dan spiritual yang sangat tinggi dalam Islam.

Pasca shalat Dzuhur, jamaah akan diberikan kesempatan untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW yang berlokasi di dalam kompleks Masjid Nabawi. Selain itu, mereka juga akan mengunjungi makam beberapa sahabat Rasulullah SAW di Baqi, sebuah pemakaman bersejarah di Madinah. 

Di hari kelima perjalanan umroh, para jamaah akan memulai harinya dengan melaksanakan shalat Subuh di Masjid Nabawi. Melakukan shalat di masjid ini memberikan kedamaian dan spiritualitas yang tinggi, menambah kekhusyuan dalam beribadah.

Setelah menyelesaikan shalat Subuh, jamaah akan melanjutkan perjalanan ke dua lokasi bersejarah di Madinah: Jabal Uhud dan Masjid Quba. Di Jabal Uhud, mereka akan mengunjungi makam para sahabat Nabi Muhammad SAW yang telah gugur di medan perang Uhud. Kunjungan ini memberikan momen untuk merenung dan menghargai pengorbanan yang telah dilakukan oleh para sahabat dalam mempertahankan ajaran Islam.

Selanjutnya, jamaah akan mengunjungi Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah. Di sini, jamaah dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebagai ungkapan syukur dan peningkatan keimanan. Masjid Quba bukan hanya simbol dari awal mula perkembangan Islam di Madinah tetapi juga tempat yang dirahmati, sebagaimana disebutkan dalam hadits.

Pada hari keenam perjalanan umroh, para jamaah akan menghabiskan waktu mereka dengan kegiatan ibadah di Masjid Nabawi. Mereka akan memulai dengan shalat tahajud, Ini akan dilanjutkan dengan melaksanakan shalat witir sebagai penutup dari rangkaian shalat tahajud.

Pada hari ketujuh, para jamaah akan kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kota suci Makkah untuk melaksanakan umroh kedua. Rangkaian ibadah akan dimulai dengan thawaf ifadah, yaitu ritual mengelilingi Ka’bah tujuh kali yang menjadi salah satu rukun umroh dan haji. Ini adalah kesempatan untuk jamaah merenung dan berdoa, menikmati kedekatan spiritual dengan tempat suci ini.

Setelah menyelesaikan thawaf, jamaah akan melanjutkan ibadahnya dengan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara dua bukit yaitu Safa dan Marwah, sebanyak tujuh kali. Sa’i adalah simbol dari perjuangan Hajar mencari air untuk putranya, Isma’il, dan ini adalah momen bagi para jamaah untuk merenung tentang makna pengorbanan dan kepercayaan pada Allah.

Selesai melakukan sa’i, para jamaah akan melaksanakan Tahallul, yang berarti memotong atau mencukur rambut sebagai tanda penyelesaian dari ibadah umroh. Untuk pria, biasanya mereka mencukur habis rambutnya, sementara wanita cukup memotong sedikit rambutnya sebagai simbol telah menyelesaikan ibadah umroh.

Setelah semua rangkaian ibadah umroh kedua ini selesai, jamaah akan kembali ke hotel mereka untuk beristirahat dan memulihkan energi, mempersiapkan diri untuk rangkaian ibadah dan ziarah pada hari-hari berikutnya.

Pada hari kedelapan, para jamaah akan kembali ke Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf wada’, sebuah ritus yang bertujuan sebagai simbol perpisahan dengan Ka’bah dan sebagai penutup dari seluruh rangkaian ibadah umroh. Thawaf wada’ dijalankan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dan merupakan bagian penting yang menandakan bahwa seseorang telah menyelesaikan ibadahnya di Makkah.

Setelah menyelesaikan thawaf wada’, para jamaah akan memanfaatkan waktu yang tersisa dengan berkunjung ke sejumlah tempat suci yang berlokasi di sekitar kota Makkah. 

Pada hari kesembilan, para jamaah akan menjalankan rangkaian ibadah terakhirnya di Masjidil Haram. Dengan demikian, para jamaah akan menutup perjalanan ibadah umrohnya, membawa pulang kenangan dan hikmah yang tak terukur nilainya sebagai bekal di kehidupan selanjutnya.